IDETIMUR – “Ah loe nggak bisa, nggak guna buat musik karena ujung-ujungnya nggak akan viral,” Kalimat bernada merendahkan tersebut selalu terngiang-ngiang di kepala Arngel Hard di awal-awal ia meniti karir.
Saat itu, tak ada satu pun yang mendukungnya untuk bermusik. Justru sebaliknya, Arngel Hard malah kerap mendapat cemooh. Bahkan orangtuanya sendiri menentang keinginan Arngel Hard untuk bermusik.
“Kamu nggak cocok, lebih baik kamu fokus nyari kerjaan. Nggak ada gunanya main musik,” kata orangtua Arngel Hard.
Alih-alih merasa minder, Arngel Hard justru semakin bersemangat untuk membuat musik. Prinsipnya cuma satu, bermusik bukan untuk membuat namanya terkenal.
Bermusik adalah tempat untuk mencurahkan isi hatinya. Jika nantinya namanya dikenal orang, Arngel Hard menganggap jika itu adalah sebuah bonus.
“Bisa cerita perjalanan hidup saya. Semua bisa saya rangkum di musik. Yang penting orang suka dengan lagu saya, itu sudah cukup. Nggak usah suka ke saya,” ujar Arngel Hard.
Namun untuk membuktikan itu semua tentu membutuhkan pengorbanan. Apalagi di awal karirnya, Arngel Hard memang tidak bisa membuat musik sendiri.
Di saat teman-temannya mulai mahir menciptakan karya, Arngel Hard justru sama sekali tak mengerti mengenai proses pembuatan musik.
“Mosok yang lain bisa, saya nggak bisa. Habis itu saya buktiin. Pertama mulai cover lagu di studio cuma dengan laptop dan speaker yang mati-mati terus,” kenang Arngel Hard.
Musik pop dan R&B memang telah meracuninya. Dan tekadnya untuk bisa membuat musik sendiri sudah bulat.
Arngel Hard pun mulai mencari tahu bagiamana cara membuat musik yang benar. Ia juga tak sungkan untuk bertanya kepada teman-temannya.
“Saya rekaman pakai handphone punya teman yang layarnya pecah-pecah. Mungkin sekarang kondisinya seperti itu. Tapi nggak tahu ke depan. Pokoknya jalan terus,” kata Arngel Hard sambil tertawa.
Pantang menyerah. Itulah yang dilakukan oleh Arngel Hard. Kegigihannya pun mulai membuahkan hasil. Satu persatu lagu yang diciptakannya viral. Arngel Hard berhasil membungkam ucapan teman-temannya yang pernah merendahkannya.
“Orangtua bilang ini yang nyanyi anak saya. Sampai bilang ke teman-temannya. Dia tunjukin foto saya. Orangtua mulai bangga dan senang,” beber Arngel Hard.
“Ini yang dulu mama nggak support saya, akhirnya saya bisa tunjukin kalau saya bisa,” sambungnya.