IDETIMUR – Lagu “Boleh Mo Gas” dari Wen D’Jatzky bersama Rizal Paputungan menawarkan sebuah eksplorasi musikal yang menggabungkan nuansa disko tanah khas Sulawesi Utara dengan cerita cinta yang ringan namun penuh makna.
Lagu ini berkisah tentang seseorang yang menyukai lawan jenis dan berusaha untuk menjalin hubungan tanpa alasan yang jelas. Tema ini menjadi pusat perhatian lagu dan memberikan warna berbeda dari lagu-lagu sebelumnya yang pernah diciptakan oleh kedua musisi tersebut.
Inspirasi dari lagu ini datang dari Rizal Paputungan, yang menggambarkan perasaan spontan dan tanpa alasan yang kadang dialami seseorang ketika jatuh cinta.
“Ide dan inspirasi lagu ini memang datang dari pengalaman sehari-hari di mana seseorang bisa suka dengan orang lain tanpa alasan apa pun,” ungkap Wen ‘D Jatzky.
Dia menambahkan bahwa pembuatan lagu ini menjadi tantangan tersendiri, terutama dalam menciptakan suasana yang sesuai dengan tema cinta tanpa alasan tersebut.
Proses produksi video klip “Boleh Mo Gas” juga tidak lepas dari berbagai kendala. Salah satu tantangan terbesar adalah pengambilan gambar di tengah keramaian jalan raya.
“Kesulitannya saat membuat video klip, karena bertepatan di jalan raya banyak kendaraan yang sering lewat dan mengganggu proses perekaman video,” jelas Wen D’Jatzky.
Namun, dengan semangat dan dedikasi, keduanya berhasil menyelesaikan video klip tersebut meski harus menghadapi berbagai gangguan eksternal.
Lagu ini juga membawa warna musik yang berbeda dibandingkan dengan karya-karya sebelumnya. “Perbedaannya mungkin hanya dari pemilihan tema dan tiap drop lagu yang berbeda dengan lagu saya sebelumnya,” kata Wen ‘D Jatzky.
Wen ‘D Jatzky menjelaskan bahwa mereka sengaja menciptakan variasi dalam setiap lagu untuk memberikan pengalaman baru bagi pendengar. Musik yang dikemas dengan nuansa disko tanah khas Sulawesi Utara memberikan energi segar yang unik dalam industri musik Indonesia.
Wen D’Jatzky dan Rizal Paputungan menceritakan bahwa pengalaman dalam pembuatan lagu dan video klip ini sangat berkesan. “Cerita berkesannya mungkin cuma kami berdua semangat aja dalam pembuatan serta video lagu ini,” ungkap mereka. Keduanya menunjukkan dedikasi tinggi untuk menghasilkan karya yang tidak hanya enak didengar tetapi juga memiliki nilai lebih dari segi cerita dan visual.
Judul lagu, “Boleh Mo Gas,” yang berarti “Boleh Gak Kamu Saya Gas?” berasal dari bahasa daerah Manado. Pilihan judul ini tidak hanya mencerminkan identitas lokal tetapi juga menggambarkan sikap langsung dan to the point dalam menyatakan perasaan, sesuatu yang menjadi ciri khas dari lagu ini.
“Saya beri judul sesuai dari bahasa daerah kami Manado,” tambah Wen ‘D’Jatzky, menegaskan pentingnya nilai budaya lokal dalam karya mereka. Dengan semua elemen ini, “Boleh Mo Gas” diharapkan dapat menjadi salah satu lagu yang memikat hati pendengar dan membawa mereka ke dalam suasana cinta yang sederhana namun mendalam.