IDETIMUR – Dari coba-coba jadi ketagihan. Itulah yang dirasakan oleh Thoriq Mokoginta dalam bermusik. Ketika masih duduk di bangku SMP, Thoriq Mokoginta awalnya mengaku hanya iseng mendengarkan musik.
Namun berawal dari ‘”coba-coba” mendengarkan, Thoriq Mokoginta justru menjadi ketagihan dan ingin terus mendengarkan musik.
Adalah Ryan Junior lah musisi yang menginspirasi dirinya. Lagu-lagu karya Ryan Junior pun cukup melekat dalam diri Thoriiq. Hampir setiap hari, Thoriq selalu menonton YouTube dan mendengarkan karya idolanya tersebut. Kebiasan tersebutlah yang akhirnya membuat Thoriiq penasaran untuk membuat karya sendiri.
“Kelas tiga SMP saya coba-coba belajar DJ. Lulus SMP saya cari tahu bagaimana cara membuat musik, lalu saya belajar FL studio,” ujar Thoriq.
Namun minatnya terhadap musik sempat mendapat pertentangan dari kedua orangtuanya. Alasannya mudah ditebak. Mereka tidak ingin musik mengganggu sekolah Thoriq.
Beruntung Thoriq dapat membuktikan jika dirinya tetap menomor satukan pendidikannya. Hingga akhirnya, kedua orangtuanya pun luluh dan mengijinkan Thoriq untuk bermusik.
“Dulu sempat tidak diijinkan orang tua. Karena orang tua mikirnya bisa mengganggu sekolah saya. Tapi saya buktikan kalau saya bisa menjalankan hobi saya tanpa mengganggu sekolah saya. Hingga sekarang orang tua saya sangat mendukung saya,” kata Thoriq dengan bangga.
Ingin menambah ilmu di bidang musik, Thoriq pun mulai bergabung dengan komunitas. Sebuah komunitas musik di Manado yang bernama Emtege Music.
Perlahan tapi pasti, pengetahuan bermusik Thoriq pun semakin bertambah. Hal tersebut semakin menambah semangat Thoriq untuk membuat karya.
“Disitu saya banyak mendapat pengetahuan lebih tentang musik sampai sekarang. Saya sudah suka musik dengan gendre Disko Tanah karena itu ciri khas genre di Sulawesi utara,” ungkapnya.
Thoriq menyebut jika ciri khas musiknya adalah Disko Tanah Emtege Style (Fungky Bass). Dan Thoriq pun berjanji akan terus melakukan inovasi dalam karya-karyanya.