IDETIMUR – Kemunculannya saat membawakan lagu “Karna Su Sayang” beberapa waktu lalu sempat menjadi buah bibir. Bagaimana tidak, lagu tersebut langsung viral bahkan banyak musisi maupun artis-artis lain yang meng-cover lagu tersebut.
Nama Dian Sorowea sebagai penyanyi yang menyanyikan lagu tersebut pun turut menjadi perbincangan. Gadis asal Maumere ini dianggap turut berjasa mengangkat nama para musisi dari Indonesia Timur. Dan kini, setelah sekian tahun berlalu, Dian kembali muncul dan bertransformasi sebagai penyanyi profesional.
Beberapa single telah dirilisnya. Dian juga kerap muncul dengan kolaborasinya bersama musisi timur lainnya. Hebatnya, tak ada yang berubah dari seorang Dian Sorowea. Sederhana dan tetap mengutamakan skill nya dalam bernyanyi. Itulah yang tetap dipertahankan oleh Dian hingga kini.
“Yang akhirnya membawa saya terjun ke dunia musik yang pasti karena saya punya passion disana dan yang kedua karena sudah terlanjur dikenal. Jadi sayang kalau kesempatannya di sia-siakan. Tapi sekarang masih banyak harus belajar karena menurut saya, saya belum se-profesional penyanyi pada umumnya,” kata Dian merendah.
Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh gadis kelahiran 14 Desember 2001 ini memang terletak pada karakter ketimurannya yang cukup kuat. Dan ciri khasnya tersebut ternyata masih ia pertahankan hingga kini.
Meski telah memutuksan untuk terjun sebagai penyanyi profesional, Dian tak ingin melupakan daerah asalnya. Terbukti, semua lagu-lagunya tetap mengacu kepada benang merah musik timur.
“Genre memang saya inginnya nyanyi folk easy listening. Tapi untuk sekarang saya pertahankan nyanyi timur dengan gaya saya sendiri. Karena itu ciri khas saya. Tapi nggak menutup kemungkinan nanti saya akan bawa genre baru, tapi tetap timurnya saya bawa,” tegas Dian.
Bagi Dian, sebagai masyarakat timur, ia memiliki kewajiban untuk tetap melestarikan budaya tanah kelahirannya. Dan tentunya termasuk juga untuk urusan musik dari daerah timur.
Saat ini musik timur memang telah berkembang pesat. Dian merasa sangat senang dengan kemunculan para musisi timur yang membuat Indonesia timur semakin mendapat pengakuan.
“Saya rasa untuk sekarang musik timur banyak digandrungi. Bahkan munculnya kak Toton Caribo, kak Justy bikin musik timur dinikmati. Semua orang itu melihat kesana. Jadi bagaimana cara agar tetap popular sebaga musisi timur, kita tetap bernyanyi dan menjaga kualitas dan ciri khas masing-masing. Sehingga orang akan tetap ingat kita. Dengan bahasa, dialek dari timur sudah menunjukan upaya kita biar musik timur bisa terangkat dan populer,” ucap Dian.