IDE TIMUR – Sedang dilanda masalah? Terutama masalah percintaan? Langsung aja cuhat ke Ryan Junior. Dalam waktu singkat, curhatan tersebut pasti akan menjadi sebuah lagu.
Ya, selama ini Ryan Junior memang selalu menjadi tempat keluh kesah dari teman-temannya. Mulai dari masalah pekerjaan, masalah keluarga, hingga masalah percintaan.
“Karena kebanyakan teman-teman saya kalau ada masalah hidup larinya ke saya. Tapi hanya berdua atau bertiga, sambil nangis curhat-curhatnya,” kata Ryan Junior sambil tertawa.
Ryan pun berusaha menjadi pendengar yang baik atas curhat-cuhatan teman-temannya tersebut. Sesekali, ia juga berusaha memberikan solusi.
Dan rupanya, keluh kesah para sahabatnya tersebut kerap menjadi inspirasi Ryan dalam membuat lagu. Seperti dalam lagu “Bukan Untuk Bahagia”
Lagu tersebut tercipta dari berbagai cerita-cerita teman-temannya. Semua keluh kesah teman-temannya akhirnya ia rangkum dalam sebuah lirik.
“Inspirasinya sih lebih ke apa yang selalu saya dengar dari curhatan hati orang-orang disekitar. Dan lagu ini salah satu curhatan dari banyak orang yang tak bisa disampaikan oleh mulut. Karena perkataan-perkataan itu cuma bisa di curhatkan, bukan diungkapkan,” beber Ryan.
“Bukan Untuk Bahagia” bercerita tentang seseorang yang sudah berada di titik putus asa kepada pasangannya. Hingga pada akhirnya, dia memutuskan untuk pergi karena sudah tidak tahan menahan rasa sakit hatinya.
“Part lirik yang paling saya suka itu yang “Mungkin torang dua dipertemukan, bukan untuk bahagia”. Duhhhh….. nusukkk,” ucap Ryan.
Lagu ini dinyanyikan Ryan berkolaborasi dengan Andre Aiba dan Frizky Sumampouw. Rupanya Ryan memiliki alasan khusus mengapa ia akhirnya berkolaborasi dengan kedua musisi tersebut.
“Saking sudah lampiaskan semua lewat flow dan lirik, jadi buntu untuk bikin dropnya. Jalan satu-satunya collabs sama anak-anak yang ada di Emtege. Satu komunitas dengan saya. Termasuk yang ikut dalam lagu ini ada Andre Aiba dan Frizky Sumampouw,” terang Ryan.
Karena ingin terdengar sempurna, lagu ini pun sempat mengalami beberapa kali revisi hingga memakan waktu satu bulan penuh dalam pengerjaannya. Ryan kebagian dalam instrument, mixing mastering, lirik, dan flownya, sementara untuk dropnya adalah bagian dari Frizky dan Andre.
“Lagu original disko tanah yang kebanyakan di Sulawesi Utara dan sekitarnya itu temanya tentang hatters, tentang mantan, dunia malam, mabuk dan party. Karena saya pada dasarnya penyuka musik-musik slow yang bertema galau, di Lagu ini saya mencoba membuat lagu party dengan tema galau. Biar orang yang joget sambil nangis,” kata Ryan sambil tertawa.