IDETIMUR – Sejak usia 3 tahun, cinta Ryan Meaz terhadap musik telah terlihat. Dipicu oleh jejak ayahnya yang merupakan seorang prajurit TNI AD yang piawai dalam dunia tarik suara, Ryan Meaz pun mulai jatuh cinta dengan musik.
“Suka musik itu sejak saya usia 3 tahun. Kalau untuk bakat turunan dari Ayah, ayah seorang pensiunan prajurit TNI AD, namun hobinya juga di dunia musik dan tarik suara,” cerita Ryan.
Hobi sang ayah pun perlahan-lahan menular kepada Ryan. Dorongan utama Ryan untuk mengejar passion-nya datang dari momen-momen hangat bersama sang ayah, yang selalu mengisi rumah dengan lagu-lagu ciptaannya dan sering kali mengalunkan melodi dengan gitar.
“Dulu awal suka musik karena selalu dengar Ayah sering putar koleksi lagu ciptaannya di Tape, dan ayah juga sering bernyanyi sambil bermain gitar, disitu timbulah rasa dan minat saya untuk ikut hobi sang ayah,” tutur Ryan, mengenang masa kecil yang penuh inspirasi.
Dapat dikatakan, sang ayah lah orang yang cukup berjasa kepada karir Ryan. Bermula dari hobi, Ryan pun mulai menjadikan musik sebagai pegangan hidupnya.
Namun, perjalanan menuju impian tidaklah mudah. Dari mencoba merekam suara sendiri menggunakan handphone ayahnya saat masih duduk di bangku SD pada tahun 2004, hingga menerima dukungan berupa sebuah komputer dari sang ayah pada tahun 2007 untuk mempelajari aplikasi rekaman musik.
“Kalau untuk suka duka yang saya rasakan selama di dunia musik, saat masih duduk dibangku SMA saya pernah dibully sama teman-teman, katanya lagu ciptaan kamu jelek, tapi itu saya anggap bagian dari suatu proses makanya saya tetap bernyanyi terus,” cerita Ryan.
Meski dihadapkan dengan rintangan, Ryan tidak pernah menyerah. Dia menemukan identitas musiknya dalam genre hip hop, dan dengan gigih menciptakan ciri khas musik yang bernuansa pesta.
“Awalnya saya sering bernyanyi dan mencoba untuk semua genre, namun yang saya rasa cocok dengan gaya saya adalah di genre hip hop,” ungkapnya.
Dalam perjalanan panjangnya, Ryan juga mengalami momen-momen berkesan, seperti ketika diundang untuk tampil di pentas seni kampus Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2016.
“Dengan bermodal bernyanyi di kala itu, puji Tuhan uang bensin dan uang makan saya sangat terbantu, dan saya selalu bersyukur dan anggap itu adalah berkat dari Tuhan,” tutur Ryan, mengenang momen indah dalam karirnya.