IDETIMUR – Kerap dicemooh dan direndahkan ternyata menjadi penyemangat tersendiri bagi Siby Rondonuwu untuk berkarya. Alih-alih menjadi down atau minder, pemuda asal Manado, Sulawesi Utara ini justru menjadikan cemooh-cemooh tersebut sebagai pemicu dirinya untuk lebih baik lagi.
Itulah yang terjadi di awal-awal karirnya. Saat itu, teman-teman Siby kerap meledeknya dengan mengatakan jika Siby tak bisa membuat karya sendiri.
Wajar memang, di awal karirnya, Siby memang hanya bisa mencover lagu orang lain. Ia sama sekali tak mengerti bagaimana caranya membuat musik sendiri.
“Tapi saya termotivasi jadi produser dan buat-buat lagu karena dari mulut-mulut teman.katanya saya hanya tempel-tempel nama. Terus dibilang, ah nggak bisa bikin musik. Pokoknya kata-kata gitu lah. Disitulah awalnya saya termotivasi,” ujar Siby.
Semua berawal di masa pandemi Covid-19. Saat itu semua lebih memilih untuk mengurangi aktifitasnya di luar rumah. Begitu pula dengan Siby.
Siby pun menggunakan waktu luangnya tersebut untuk mempelajari bagaimana membuat musik yang benar.
“Pas lagi lockdown saya di depan laptop terus. Dan teman-teman saya sudah bertahun-tahun bikin musik hanya gitu-gitu aja. Pas lihat perkembangan saya, mereka jadi iri,” kata Siby sambil tertawa.
Sebenarnya Siby telah menyukai musik sejak usianya baru menginjak 5 tahun. Di rumah, orangtuanya kerap memutarkan lagu-lagu rohani.
Dan saat duduk di bangku SMP, Siby pun mulai mengenal alat musik. Piano dan gitar adalah alat musik yang dikuasainya.
“Orangtua beliin gitar. Dan di kelas dua SMP dikasih les piano. Tapi saya sudah hafal nada, jadi gampang. Karena orangtua rohani, jadi putarnya lagu rohani,” terang Siby.
Meski terbiasa mendengarkan lagu rohani, pada akhirnya jiwa pemberontak Siby pun muncul juga. Ia pun mulai menyukai lagu-lagu yang sedikit brutal.
Kebetulan, Siby juga cukup akrab dengan para personil Negatif Satu. Siby pun akhirnya mulai menyukai rap.
“Kan dulu saya hanya fans mereka. Terus ngerap lah. Mereka ijinin buat take vokal di studio mereka,” kenang Siby.
Kecintaaan Siby dengan musik semakin menjadi-jadi. Hal tersebut sempat membuat kedua orangtuanya resah.
“Pasti. Karena udah mau ujian. Saya ikut event-event di Instagram. Orangtua lihat, mereka bilang jangan, fokus sekolah aja. Saya tunjukin ke mereka saya boleh sekolah dan berkarya,” beber Siby.
Akhirnya Siby memang mendapat restu dari kedua orangtuanya. Dan saat ini, Siby telah berhasil membuktikan jika dirinya mampu membuat karya yang baik.
“Waktu itu cari-cari tutorial di YouTube. Teman-teman juga produser saya coba minta bantu ke mereka. Dan sampai tiga tahun sekarang, selain produser saya juga rapper,” ucapnya.