IDETIMUR – Jika mengikuti lagu-lagu dari Wenro H, kalian pasti tahu jika penyanyi yang satu ini sangat bangga dengan tanah kelahirannya. Coba saja lihat lagunya yang berjudul “Tombak Kei” dan “Ana Kei”. Lagu-lagu tersebut memang kental dengan kebanggaan Wenro terhadap tanah Kei.
Bahkan di lagu “Tombak Kei”, Wenro memasukan tarian-tarian perang khas dari masyarakat Kei dalam video klipnya. Dan kali ini, dalam lagu “YAF”, Wenro kembali melakukan hal yang serupa.
Dalam lagu hasil kolaborasinya dengan Jacson Zeran dan Klin Of Physco ini, tarian perang masyarakat Kei kembali ditonjolkan. Warna merah pun kembali mendominasi. Lengkap dengan peralatan perangnya seperti busur, panah dan tombak.
Seperti halnya “Tombak Kei” dan “Ana Kei”, lagu ini juga menceritakan mengenai kebanggaan Wenro sebagai masyarakat Kei. Bahkan bisa dikatakan jika lagu ini merupakan versi lanjutan dari “Tombak Kei” dan “Ana Kei”.
“Jelas ada kaitannya. Kalau part satu kan Tombak Kei, part dua Ana Kei, nah ini part tiganya YAF,” ujar Wenro.
Lagu ini memang menjadi bentuk karya orisinalitas dari Wenro. Rupanya melalui lagu ini, Wenro ingin sedikit menyindir musisi-musisi dari tanah Kei yang kerap meniru karya dari musisi luar.
Wenro ingin mengajak para musisi dari tanah Kei untuk menciptakan karyanya sendiri. Tanpa harus membanding-bandingkan karya mereka dengan musisi-musisi luar.
“Lagu ini saya buat karena banyak repper-rapper Kei yang lebih suka meniru beat, flow dan penampilan lagu barat. Makanya liriknya ada bahasa daerah, biar lebih kental kulturnya,” jelas Wenro.
YAF sendiri memiliki arti sebagai api. Sesuai dengan judulnya, lagu ini memang penuh semangat. Namun tetap saja, unsur tradisional tak dilupakan oleh Wenro. Hal tersebut terdengar dalam intro lagu ini.
Tak ada kesulitan yang berarti saat pembuatan lagu ini. Namun ada cerita unik dibalik pembuatan video klipnya.
“kostumnya masing-masing beli sendiri walau seharusnya saya yang beli karena di channel saya. Tapi tim selalu punya inisiatif sendiri untuk saling membantu,” beber Wenro.
“Pokoknya jangan suka meniru dan jangan suka untuk ditiru,” sambungnya.