IDETIMUR – Mungkin bagi para musisi, salah satu cara yang paling elegan untuk menyindir seseorang adalah melalui sebuah karya. Itulah yang dilakukan oleh Wen D’Jatzky.
Alih-alih membuat status sindirian seperti yang banyak dilakukan anak-anak gen Z, Wen D’Jatzky lebih memilih untuk menumpahkan sindiran-sindiran tersebut melalui sebuah lagu.
Simak aja lagu “Carmuk” yang baru saja dirilisnya. Lagu tersebut memang sarat akan sindirian. Liriknya bercerita mengenai seseorang yang sering menjelek-jelekan orang lain.
“Soalnya saya ngalamin hal itu. Ada teman saya yang menjelek-jelekan saya. Lagi nggak enakan lah. Makanya saya bikin lagu itu supaya nggak perlu cari muka lah,” ujar Wen D’Jatzky.
Lagu tersebut memang memiliki misi tersendiri. Dan misinya adalah agar orang yang disindir sadar dan mengetahui jika lagu tersebut memang diciptakan khusus untuknya.
“Kalau balas pakai caption menurut saya nggak menghasilkan, makanya saya balas pakai karya. Kalau posting-posting kayak status kan nggak enakan sama orang. Kalau karya bisa diplesetin,” jelas D’Jatzky.
“Kesulitan mungkin takut dia lebih terasa dan denger lagunya. Karena lagu ini kan memang nyindir seseorang. Kebetulan dia panas. Yang disindir kerasa,” kata Wen D’Jatzky sambil tertawaa.
Ya, lagu ini memang cukup sukses membuat panas orang yang dituju. Apalagi musiknya dikemas dengan genre Disko Tanah. Musik yang riang membuat lirik bernada sindiran semakin mengena.
“Pokoknya ini buat orang yang selalu ngomong dibelakang. Yang sering jelek-jelekin orang lah. Cari-cari muka. Nggak perlu cari muka agar dinilai baik,” ucap Wen D’Jatzky.