IDETIMUR – Tak hanya lihai bernyanyi, Eza Musa ternyata juga cukup piawai menjadi seorang disk jockey.
Eza Musa memang memulai karier musiknya sebagai seorang vokalis. Namun, seiring berjalannya waktu, minatnya menjadi seorang DJ mulai muncul saat melihat temannya.
“Awalnya saya cuma vokalis. Tapi pas lihat teman saya main DJ, saya langsung tertarik. Wah, kayaknya seru juga jadi DJ,” kata Eza mengenang momen tersebut.
Dari situ, ia mulai menonton tutorial DJ di YouTube. Tak butuh waktu lama, dalam kurang dari dua bulan belajar, Eza sudah berani tampil di salah satu event di Gorontalo.
Ketertarikan Eza menjadi DJ semakin kuat karena dukungan dari teman-temannya. Mereka mengatakan bahwa Eza lebih cocok menjadi DJ, yang membuatnya semakin yakin untuk mendalami profesi ini.
“Yang buat saya lebih tertarik jadi DJ karena teman-teman bilang saya lebih cocok nge-DJ,” tambahnya.
Proses belajar Eza tidak dimulai dengan peralatan DJ yang mahal. Sebagai gantinya, Eza mensiasatinya dengan menggunakan aplikasi di ponselnya.
“Saya belajar tidak langsung pakai alat DJ, saya masih pakai aplikasi DJ Android,” ungkapnya.
Selama satu bulan, Eza belajar menggunakan aplikasi tersebut sebelum akhirnya mencoba peralatan DJ milik temannya. “Setelah satu bulan belajar di Android, saya coba belajar pakai alat teman saya.”
Setiap profesi tentu memiliki tantangannya masing-masing. Bagi Eza, kesulitan utama saat belajar menjadi DJ adalah transisi perpindahan lagu.
“Kesulitannya menurut saya cuma di transisi perpindahan lagu,” jelasnya.
Meskipun begitu, Eza tidak menyerah dan terus berlatih hingga mahir.Eza Musa merasa bersyukur atas perjalanan kariernya sebagai DJ. “Alhamdulillah sampai saat ini lebih banyak sukanya,” ujarnya.
Pengalaman-pengalaman positif dan dukungan dari lingkungan sekitarnya membuat Eza semakin mencintai profesi barunya ini.