IDE TIMUR – Pemilihan nama kadang tak dapat disepelekan begitu saja. Percaya atau tidak, nama terkadang memang membawa keberuntungan.
Dan itulah yang terjadi kepada Iwan Soulroots. Sebelum memilih Soulroots sebagai nama panggungnya, Iwan terlebih dahulu menggunakan nama Backshooters.
Nama tersebut terinspirasi dari komunitas Skate Board di Australia. Pria asal Flores ini berfikir jika menggunakan nama tersebut pastilah keren.
Di tahun 2008, ketika kuliah di Yogyakarta, Iwan resmi menggunakan nama tersebut. Dengan refrensi musik hip hop, ia pun mulai membuat lagu.
“Bikin lagu nggak setiap hari. Dulu shift-shit an. Dua bulan sekali. Kalau sekarang serba instan, YouTube gampang,” kenang Iwan.
Dengan Backshooters, musik yang menjadi acuan Iwan adalah musik-musik keras dan cenderung old school. Melalui genre tersebut, Backshooterss dengan mudahnya diterima di komunitas hip hop. Namun lebih tepatnya adalah komunitas hip hop pecinta musik keras.
Waktu pun berganti. Tak terhitung lagi berapa banyak tabungan lagu yang dimiliki oleh Backshooters. Namun meski memiliki banyak sekali lagu, Iwan tak pernah merasa puas. Ia merasa jika nama Backshooters tak memberikan keberuntungan untuknya.
“Nama ini nggak hoki kayaknya. Backshooter itu yang menikmati anak-anak komunitas,” beber Iwan.
Rupanya Iwan ingin menyuguhkan sebuah musik yang dapat dinikmati oleh semua kalangan. Di tahun 2016, keputusan untuk mengganti nama pun dibuatnya. Tiba-tiba saja ia terfikir untuk menggunakan nama Soulroots.
“Pas ganti akan cetak sejarah untuk hip hop. Pilih itu karena hip hop. Soulroots itu kan jiwa, akar yang mengakar dari jiwa adalah hip hop,” ungkap Iwan.
Tak hanya mengganti nama saja, Iwan juga memutuskan untuk merubah haluannya dalam bermusik. Dengan nama barunya tersebut, Iwan pun mencoba mempelajari semua jenis musik.
“Pas soulroots muter steer milih musik yang terbilang susah. .Dan enaknya banyak ngulik musik. Aku juga mainnya musik kekinian. Banyak pelajaran baru,” jelas Iwan.
Hasilnya, sebuah album bertajuk Destination pun dipersembahkannya bersama Soulroots.
“Destination itu tujuan terakhir. Membuktikan semua ke anak cucu aku punya sejarah dalam hidup aku,” ucap Iwan.