IDETIMUR – Lagu dari Juan Reza Ft. Enda dan Rhandy Wujon ini cukup mewakili perasan semua orang yang kerap merayakan Natal jauh dari keluarga. Lagu yang berjudul Mo Natal Di Rumah ini memang sangat cocok didengarkan oleh orang-orang yang tengah berada di perantauan.
Lagu ini aslinya diciptakan oleh Dhevall Leonardo yang menceritakan mengenai keriduan para anak rantau untuk dapat merayakan Natal di kampung halamannya sendiri. Dan lagu ini ternyata dibuat sudah cukup lama.
Juan Reza pun memutuskan untuk menyanyikan lagu ini sekaligus untuk menghormati Dhevall Leonardo yang telah meninggal dunia.
“Lagu itu tentang anak rantau. Dia itu natalannya di Jawa. Lampu natal itu menyala, oh ternyata sudah Natal. Natalan sendiri tidak sama-sama orangtua di kampung,” ujar Juan Reza.
Bagi anak perantuan, mendengarkan lagu ini tentu cukup menguras emosi. Terlebih bagi mereka yang sudah bertahun-tahun tidak pernah pulang ke kampung halamannya.
Dan itulah yang terjadi kepada Juan Reza. Juan Reza memang sudah cukup lama ingin pulang dan merayakan natal bersama keluarganya.
“Saya sudah dua tahun lebih nggak pulang. Makanya rindu juga mau pulang. Almarhum ini bikin lirik kepengen Natal di rumah. Kita mengenang dia juga.,” tutur Juan Reza.
Lirik dan nada originalnya tetap dipertahankan oleh Juan Reza. Hanya dari segi musik, melodi dan nada rap saja yang diganti agar lebih modern mengikuti jaman sekarang.
Juan Reza mengaku cukup puas dengan hasilnya. Selain dapat mewakili perasannya sendiri, lagu ini juga dipersembahkan khusus kepada mendiang Mr. Dhevall.
Tradisi Natal di kampung halaman memang tak akan pernah dapat dilupakan. Meski sederhana, tradisi tersebut akan terus dikenang.
“Kalau di rumah, saya biasanya bantu bapak cari pohon di hutan untuk dibuat pohon Natal. Pokoknya dari pohon Cemara atau pohon yang menyerupai,” papar Juan Reza.
Ketika merantau, kreativitas tersebut tetap ia pertahankan. Bersama teman-temannya, Juan Reza membuat pohon Natal sendiri.
“Pohon Natal. Kami rancang sendiri pakai tali rafia. Nggak pakai pohon, pakai tiang sapu. Bawahnya kipas angin baru kita tarik untuk kerucut,” kata Juan Reza sambil tertawa.
“Pas meratau merayakan Natal sama saudara-saudara disini sesama perantau. Duduk-duduk, ketawa, pergi ke Gereja sama-sama. Nggak dapat keluarga tapi ada keluarga kecil. Namanya anak kos kumpul beli ayam seseekor. Habis itu ya udah, pergi bakar ayam,” sambungnya.