IDETIMUR – Mungkin lagu berjudul ‘Biar Beta Yang Terluka’ ini menjadi lagu galau pertama yang direkam oleh Hany Patikawa. Yups, sebelumnya, Hany memang lebih sering menyanyikan lagu-lagu yang bertemakan positif dan membangun semangat.
Namun kali ini sedikit berbeda. Hany muncul dengan kegalauannya. Dan bukan tanpa alasan jika Hany jarang mengangkat tema galau dalam karya-karyanya.
Rupanya selama ini Hany memang selalu kesulitan untuk membuat lagu galau. Penyebabnya karena pria asal Ambon ini memang tak pernah mengalami kegalauan dalam bercinta.
“Aku sebetulnya susah banget bikin lagu galau. Karena aku jarang ngerasain sakit hati. Dari dulu nggak pernah sakit hati. Makanya aku harus dengerin cerita pelan-pelan, bayangin cerita dia,” ujar Hany Patikawa.
Lagu ‘Biar Beta Yang Terluka’ ini ditulis Hany Patikawa memang bukan berdasarkan pengalamannya pribadi. Lagu ini tercipta berkat curhatan seorang teman yang tengah mengalami kegagalan dalam bercinta.
Suatu hari, seorang teman bercerita jika dirinya baru saja dikhianati oleh pasangannya. Merasa iba, Hany pun langsung menuangkan ceita tersebut ke dalam lirik lagu.
“Ceritanya sebetulnya tentang hubungan yang bertahun-tahun. Sebenarnya kisah teman cerita ke aku. Niatnya mau nikah tapi ternyata ceweknya selingkuh. Memang cinta tanpa setia dan rasa percaya itu sama aja bohong,” jelas Hany Patikawa.
Saat menulis lagu ini, Hany membayangkan rasa sakit yang dialami oleh sahabatnya tersebut. Kata demi kata, kalimat demi kalimat dipilih untuk mewakili perasaan sang teman.
Dibutuhkan waktu selama dua jam hingga lagu ini tercipta. Menurut Hany, semua proses mengalir begitu saja.
“Ternyata lagu itu jangan pernah coba kita ciptakan. Biarin lagu itu tercipta sendiri. Bikin lagunya satu hari. Aku catat liriknya, membayangkan sekitar dua jam. Tiba-tiba ada aja,” beber Hany Patikawa.
“Sebetulnya aku pribadi orangnya sosial banget. Jadi lebih cepet merasakan lah. Lagu ini tercipta ada proses membayangkan itu. Kalau sesuatu yang tercipta dari kejadian nyata kan enak, jadi ngalir aja. Nyambung aja sih,” tambahnya.
Lirik lagu ini awalnya dibuat dengan bahasa Indonesia. Namun pada akhirnya, Hany berubah pikiran. Ia lebih memilih untuk merubahnya dengan bahasa Ambon. Dan hingga kini, Hany belum memberi tahu sahabatnya jika lagu ini tercipta dari kisah temannya tersebut.