IDETIMUR – Mungkin sudah menjadi suatu kebiasaan saat menyambut musim panas, masyarakat Ambon yang tinggal di negeri Belanda kerap mengadakan pesta. Saat itu, dengan penuh suka cita mereka membuat sebuah perayaan untuk menyambut datangnya musim panas.
Musim panas memang menjadi musim yang sangat ditunggu-tunggu. Tak hanya bagi warga Belanda, namun juga bagi masyarakat Ambon yang tinggal di sana. Dan saat pesta berlangsung, semua pun berdansa dengan ceria.
Kebiasaan tersebutlah yang akhirnya menginspirasi JP Band untuk membuat lagu berjudul ‘Dansa’. Lagu yang baru saja dirilis ini memang ditulis pada bulan Juli 2022, saat negeri Belanda sedang mengalami musim panas. Saat itu JP Band memang sedang berada di Belanda karena sebuah undangan.
“Biasanya orang berkumpul, bercerita, berdansa dan bersenang-senang. Kebiasaan ini menjadi ide lagu Dansa,” ujar Willy Sopacua sang vokalis.
Lirik dan musik dalam lagu ini terinpirasi dari lagu ‘Goyang-goyang’ milik almarhum Yopie Latul dalam album “Ambon Jazz Rock”.
Willy Sopacua (vokal), Billy Terry (keyboard), Uty Anthony (gitar), Erol Tomasoa (saxophone), Celo (drum), dan Igor Sopamena (bass) memang sudah cukup lama mengidolakan sosok Yopie Latul.
“Konsep dasarnya adalah, ini lagu konsumtif orang Maluku yang ada di Belanda. Mereka suka musik yang riang gembira, jadi bisa goyang badan ikut rytme lagunya. Pada dasarnya konsep lagu ‘Dansa’ ini akan membuat jiwa bergoyang,” jelas Willy.
Persis satu tahun kemudian, atas inisiasi dan invitasi juga kebaikan SiahFrans Events (Belanda), JP Band kembali melakukan tour “Tetap ada cinta”. Kesempatan ini dipakai untuk menggarap keseluruhan produksi.
“Semua proses pembuatan audio maupun video dilakukan instan dan menyenangkan disana. So, it’s a wrap! Akhirnya, JP Band berharap lagu ini bisa didengar dan semua bisa ber dansa,” ucap Willy.
Tak ada kesulitan dalam proses pembuatan lagu ini. Semua mengalir apa adanya. Baik dalam proses pengerjaan audio maupun videonya.
Nuansanya pun sengaja dibuat berbeda. Dan karena dibuat untuk mengikuti pasar masyarakat Belanda, lagu ini juga menjadi lagu yang paling berbeda dari lagu-lagu JP Band sebelumnya.