IDETIMUR – Pernah menjalani hubungan yang cenderung toksik? Dalam lagu baru Ailbeatz yang berjudul “Berenti” ini, semua itu akan dibahas. Seperti diketahui, hubungan toksik adalah hubungan yang cenderung tidak sehat.
Dan ternyata, Ailbeatz pernah merasakan hubungan seperti itu. Hubungannya dengan salah satu mantan kekasihnya tak berjalan semestinya.
Meski hubungan tersebut kini sudah berakhir, namun kenangan yang tak mengenakan tersebut tak bisa dilupakan olehnya. Itulah yang akhirnya menginpirasi Ailbeatz membuat lagu berjudul “Berenti”.
“Pokoknya salah sedikit pasti pertengkaran, putus nyambung. Jadi saya buat lagu untuk yang saya rasain sih. Terus nggak mau lagi berharap kayak kemarin. Intinya udah sakit kayak kemarin tapi masih saya jalanin. Saya rasa lebih sakit dari sebelumnya,” jelas Ailbeatz.
Pertengkaran-pertengkaran tersebut timbul bukan karena orang ketiga. Ailbeatz menegaskan jika semua terjadi karena memang karena tidak adanya kecocokan. Hingga akhirnya terjadilah hubungan Toksik.
“Lebih ke masing-masing sih. Jadi si laki-laki banyak kemauan, sedangkan si perempuan cuek. Terus si laki sudah ngerasa nggak dihargain. Makanya berhenti berharap ke cewek kayak gini. Stop sampai disitu. Nggak mau lagi yang toksik sih,” ungkap Ailbeatz.
Lagu ini memang cukup personal bagi Ailbeatz. Pengalaman dengan sang mantan terlalu membekas dan tak pernah dapat ia lupakan.
“Waktu itu udah mau menikah. Tapi dari perempuannya kayaknya udah nggak cocok, udah nggak satu frekwensi lah. Jadi lagu ini sesuai isi hati,” jelas Ailbeatz.
Lucunya, sang mantan mengetahui jika Ailbeatz telah membuat lagu untuknya. Beruntung, kini hubungan Ailbeatz dengan sang mantan telah membaik.
“Dia tahu sih. Dia ngerasa juga. Kan kemarin pernah ketemu. Saya kasih dengar, dia tanya “itu lagu untuk saya kan?” Dia nggak marah, kan sudah jadi teman,” beber Ailbeatz.
Lagu ini dikemas dengan musik yang cukup riang. Logatnya pun menggunakan logat dari Gorontalo. Ternyata Ailbeatz memiliki alasan khusus mengapa dirinya menggunakan logat dari kota asalnya.
“Kalau untuk lagu itu dengan bahasa sepertri itu sudah kultur. Lebih nyatu dengan logat lokal,” kata Ailbeatz beralasan.
“Pokoknya orang-orang jangan mau dibohongin dengan perempuan yang kalian sayangin. Belum tentu dia mau berikan seperti yang kita telah berikan,” sambungnya.
