IDETIMUR – Pernah masuk nominasi sebagai pendatang baru vokal Jazz terbaik di AMI Awards, menjadi finalis 24 Idola Indonesia Rising Star Indonesia, nama Hany Pattikawa mulai diperhitungkan sebagai musisi pendatang baru dari Indonesia timur.
Sejak kecil, musik memang telah menghiasi hidupnya. Wajar saja, di rumah, hampir semua keluarganya menyukai musik. Ayahnya sangat gemar bermain gitar. Kedua kakaknya pun suka bernyanyi.
Tak hanya itu, keluarga ibunya pun banyak yang suka bernyanyi. Kebiasaan mendengarkan musik setiap hari membuat kecintaan Hany Pattikawa terhadap musik mulai tumbuh.
“Dari kecil suka karena memang kakak saya suka putar lagu dan lingkungan sekitar juga rata-rata banyak main musik dan banyak musisi juga,” beber Hany.
Bukan hanya di rumah saja. Lingkungan gereja juga turut memiliki andil dalam membentuk karir . Selain ibadah, kegiatan menari dan bernyanyi memang menjadi kegiatan rutin Hany di gereja.
Hingga akhirnya, saat SMA, Hany mulai fokus bermusik.Hany mulai mengikuti berbagai perlombaan di kota Ambon.
Ada satu cerita dimana sekolahnya mengikuti perlombaan menyanyi. Saat itu, nama Hany sebenarnya tidak terpilih untuk mewakili sekolahnya.
Namun saat ada pelajaran akuntansi, Hany dan teman-temannya membolos dan ikut dalam rombongan peserta yang akan mengikuti lomba.
Aksi Hany dan teman-temannya tersebut pun ketahuan oleh guru seni mereka. Berniat untuk memberikan hukuman, Hany dan teman-temannya justru diminta untuk mengikuti lomba tersebut. Dan tanpa disangka, Hany lah yang lolos untuk mewakili sekolahnya.
“Nah singkat cerita, pokoknya dari sekolah yang lolos cuma saya dan nggak ada yang ngarepin juga. Namanya juga murid bandel. Setelah perlombaan, saya nggak juara, cuma tetap dikasih amplop berisi uang Rp 250.000. Disitu saya kaget, ternyata dari nyanyi yang begitu aja bisa dibayar segitu. Baru mulai berpikir bahwa ternyata bisa menghasilkan kalau fokus,” kenang Hany.
Perjuangan Hany untuk meniti karir di musik pun dimulai. Mulai dari disepelekan, tidak dihargai, dicibir, dan lain sebagainya.
Namun Hany tak ingin patah semangat. Kecintaannya terhadap musik memang tak bisa dibendung lagi.
“Semua sudah pernah dirasakan. Cuma menurut saya itu bagian dari proses. Jadi dinikmatin aja sih. Kebetulan saya selalu membiasakan diri untuk tetap nyaman di dalam ketidak nyamanan. Sampai hal hal tersebut jadi biasa,” beber Hany.
Bagi Hany, musik telah merubah hidupnya. Semuanya membawa pengalaman baru untuknya. Dan yang terpenting, Hany merasa bahagia dapat menghibur banyak orang.
“Kemana-kemana bertemu orang baru, menciptakan sesuatu, menjelajahi tempat baru, dikenal orang, menghibur orang, bikin orang nangis. Aduh banyak banget. Intinya yang paling berkesan dalam bermusik menurut saya adalah bermusik itu sendiri,” kata Hany sambil tertawa.
Leave feedback about this