IDE TIMUR – Mau tahu bagaimana suasana lebaran di Papua? Coba dengerin aja lagu Juna Sisham yang berjudul “Lebaran” ini. Dalam lagu ini, Juna Sisham memang mencoba untuk menggambarkan tradisi lebaran di Papua.
Dan ternyata, masyarakat Papua memiliki toleransi beragama yang cukup tinggi. Meski lebih dari separuh penduduk di provinsi paling timur Indonesia tersebut memeluk agama Kristen, namun mereka sangat menghormati agama-agama lainnya.
Dan bagi para muslim tak perlu khawatir jika harus merayakan lebaran di sana. Pasalnya, suasana lebaran di Papua ternyata tak berbeda jauh dengan daerah-daerah lainnya.
“Misalnya saat hari raya lebaran, suku dari manapun datang bertamu dan umat kristiani pun juga ikut bertamu untuk silaturahmi dengan umat agama Islam. Atau bahasa lainnya biar kulit putih atau hitam tetap saling bermaafan,” ujar Juna Sisham.
Juna mengaku jika ia terinspirasi membuat lagu dari permasalahan yang akhir-akhir ini kerap terjadi. Menurut Juna, perbedaan suku, ras dan agama memang masih menjadi masalah yang pelik di negeri ini.
Dan hal tersebut terkadang membawa kesenjangan yang cukup tinggi. Berangkat dari keresahan tersebut, Juna pun mencoba untuk mengingatkan jika kita semua adalah sama.
“Kita juga bisa ambil maknanya karena selama saya di luar kota yang saya lihat depan mata saya sendiri ras, agama dan kulit putih atau hitam selalu terjadi kesalah pahaman,” jelas Juna.
Sebagai pengingat, Juna pun mengambil contoh dari masyarakat Papua yang memiliki solidaritas yang cukup tinggi.
“Jadi saya ceritakan di dalam lagu ini adalah kita ini di Papua, mau kulit hitam atau putih kita semua sama. Dan kalau lebaran mereka bertamu ke kita yang lebaran, ataupun mereka yang saat hari raya kita yang bertamu ke mereka, atau singkatnya bisa di bilang Papua itu solidaritasnya tinggi,” ungkap Juna.
Tak ada kesulitan yang berarti saat pembuatan lagu ini. Agar nuansa religi lebih terasa, Juna memasukan unsur reggae dipadu dengan bunyi-bunyian dari rebana.
“Lagu ini memiliki makna tersendiri bagi saya karena dalam lirik lagu “biar ko beda dengan sa kita harus bermaafan”. Itu artinya biar kau hitam atau putih kita harus bermaafan,” ujar Juna.
Leave feedback about this