Lagu terbaru Willy Sopacua bersama dengan Kaihulu, “Papa Mama Pung Pasang”, adalah sebuah perayaan multidimensional. Sebuah penghormatan kepada orang tua melalui ekspresi seni musik yang menyentuh jiwa dan balutan kolaborasi dengan para pelaku sektor ekonomi kreatif. Di balik melodi yang mengalun, tersembunyi kisah personal Willy yang memberikan nyawa pada pesan lagu ini.
Meskipun diciptakan oleh seorang teman, “Papa Mama Pung Pasang” sangat “relate banget dengan beta punya pengalaman,” ungkap Willy. Terutama saat ia menghadapi masa sulit dalam prosesnya berkarir, lirik di bagian reff—”Biar angin kuat, Biar panas tika” terasa sangat personal. Kalimat itu merangkum bagaimana didikan dan bekal dari orang tua menjadi fondasi kekuatannya untuk bangkit. Pesan inti dalam lagu ini mengajarkan untuk tidak mudah menyerah dan menghormati orang tua.
Lebih jauh lagi lagu ini berkembang menjadi kolaborasi kreatif. Sejalan dengan misi mengangkat budaya Maluku, Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) juga bergerak mendukung perjalanan lagu “Papa Mama Pung Pasang”. Dukungan dari Kementerian Ekraf dan Pemerintah Kota Ambon membuat kolaborasi serta produksi dari lagu ini berjalan maksimal. Ini menunjukkan bagaimana karya musik personal dapat berpadu harmonis dengan dukungan institusional, memperluas jangkauan seni, serta merayakan semangat kolaborasi yang memberdayakan.
Kini, “Papa Mama Pung Pasang” hadir sebagai persembahan yang merayakan inspirasi tak lekang waktu dari orang tua, keindahan musik sebagai medium penyampaian pesan, dan kekuatan kolaborasi berbagai pihak. Harapan Willy sederhana: lagu ini menyentuh hati pendengar, mengingatkan pentingnya bakti, dan menginspirasi anak muda untuk tak mudah menyerah. Kolaborasi ini juga menjadi contoh nyata peran Ekraf dalam mendukung seni dan budaya daerah.
Leave feedback about this