IDETIMUR – Mendengarkan musik Disko Tanah dan EDM telah menjadi kegemaran Wen D’Jatzky sejak ia berusia 7 tahun. Meskipun sebenarnya ia tak mewarisi bakat musik dari kedua orangtuanya.
Di tahun 2010, saat mau masuk SMP, karir musik Wen D’Jatzky pun dimulai.
Pada tahap awal, D’Jatzky memutuskan untuk belajar secara otodidak dengan menggunakan perangkat lunak pembuatan musik, DAW Fruity Loops Studio.
“Perjalanan meniti karir saya berawal saat saya memberanikan diri untuk mulai belajar membuat musik menggunakan DAW Fruity Loops Studio. Sewaktu saya belum ada Device untuk digunakan, saya sering ke Rental Warnet untuk belajar secara otodidak,” tuturnya.
Namun, D’Jatzky tidak berjalan sendirian. Dia beruntung bertemu dengan tiga orang teman yang memiliki pengalaman dan keahlian yang lebih dalam dalam produksi musik.
Mereka membantu D’Jatzky mengasah keterampilannya dalam menggunakan FL Studio, memberikan dasar-dasar yang kuat untuk membangun karirnya.
Tak hanya itu, D’Jatzky juga aktif dalam berbagai kompetisi dan lomba musik sejak masih duduk di bangku SD.
“Sejak SD kelas 2 sampai SD kelas 4 sering ikut lomba menyanyi antar kelas. Dan pernah juga ikut kompetisi remix lagu pada tahun 2017,” ungkapnya.
Meskipun telah meraih kesuksesan dalam beberapa karyanya, D’Jatzky tidak luput dari tantangan dan hambatan dalam industri musik. “Suka duka dalam bermusik, kalau suka nya itu saat karya kita dihargai dan disukai banyak orang apalagi kalau bisa menghasilkan,” katanya.
Dia juga mengakui bahwa ada momen ketika karyanya tidak disukai oleh sebagian orang, bahkan mengalami hate comment dan ketidaksetujuan dari klien yang tidak membayar atas pesanan lagu.
Namun, D’Jatzky tetap memandang setiap pengalaman sebagai bagian dari perjalanan. “Pengalaman yang tidak dapat dilupakan saat 1 lagu saya mulai viral, dan disitu saya sangat senang, namun saya belum merasa puas akan pencapaian itu, dan saya akan terus berusaha menjadi lebih baik lagi,” ujarnya dengan semangat.
Di antara banyak genre musik yang ada, D’Jatzky memilih untuk fokus pada musik Disko Tanah sebagai bentuk penghormatan kepada daerah asalnya, Sulawesi Utara. Keputusan ini mencerminkan rasa bangga dan identitasnya sebagai musisi yang ingin mengangkat budaya lokal melalui karya-karyanya.
Leave feedback about this