Mungkin pria kelahiran Sorong, Papua Barat ini sama sekali tak menyangka jika keputusannya untuk merubah genre musiknya di tahun 2019 silam berbuah manis untuk dirinya. Ya, melalui lagu “Malam”, Wizz Baker akhirnya menemukan jati dirinya yang sebenarnya.
Lagu “Malam’ yang dipopulerkan oleh Wizz Baker langsung mencuri perhatian dan ditonton sebanyak 8,6 juta kali. Akibatnya, jumlah subcriber Wizz Baker pun langsung melesat dan tentu saja berimbas kepada lagu-lagu lainnya.
Lagu tersebut memiliki nuansa pop yang kental dan dibalut dengan aransemen yang cukup catchy. Terlebih dengan karakter vokal khas ketimuran dari Wizz Baker. Dan diluar dugaan, kolom komentar di video tersebut langsung dibanjiri dengan respon-respon positif.
Saat itulah, Wizz Baker langsung membulatkan tekadnya untuk merubah genre musik yang selama ini ia usung.
“Waktu itu kok nggak ada perubahan. Yang nonton Cuma seratus orang. Akhirnya coba-coba buat lagu “Malam”. Nggak tahunya langsung naik. Kayaknya genre ini yang pas buat saya,” ujar Wizz Baker.
Awalnya, musik Hip hop dan musik reggae adalah genre yang akrab dengan dirinya. Wajar memang, sebagai orang timur, kedua musik tersebut cukup familiar.
Bahkan sejak kecil, Wizz Baker telah akrab dengan kedua genre tersebut. Sebenarnya karir Wizz Baker dimulai sebagai produser musik. Sebelum dikenal sebagai penyanyi, Wizz Baker lebih dahulu dikenal sebagai pencipta lagu dan produser musik.
Dan tentu saja, musik-musik Hip Hop lah yang menjadi fokus utamanya. Di tahun 2018, Wizz Baker pun mulai memberanikan diri untuk membuat channel YouTube sendiri. Saat itu, beberapa lagu karyanya ia unggah dan berharap para penikmat musik menyukainya.
Namun sayang, tunggu punya tunggu, grafik penotnon dalam channel YouTube nya tak kunjung bertambah. Hingga akhirnya, ia pun membuat sebuah keputusan penting.
”Waktu itu memangnggak kepikiran sama sekali untuk pop. Tapi akhirnya saya mulai baca-baca pasar dan membuat lagu “Malam”,” terang pria bernama lengkap Andi Sechil Tuharea ini.
Bisa dikatakan, lagu “ Malam” lah yang merubah segalanya. Kini Wizz Baker merasa jika dirinya telah menemukan ramuan yang pas untuk karir bermusiknya.
“Lagu “Malam” memang merubah saya. Tapi sebenarnya genre saya nggak pop banget. Ada versi digitalnya,” tutur Wizz Baker.
“Pokoknya saya nyaman di genre itu dan saya akan tetap setia di situ,” sambungnya.
Leave feedback about this