Perjalanan Mohamad Iqbal Tangahu, atau yang akrab disapa Iqbal, di dunia musik tidaklah mudah. Sejak awal, ia sering diremehkan dan bahkan dihina oleh orang-orang di sekitarnya. Dengan hanya bermodal laptop jadul dengan RAM 2GB, ia tetap berjuang untuk menciptakan musik sendiri tanpa bergantung pada siapa pun.
“Saya selalu diremehkan, tapi saya belajar untuk membuktikan bahwa saya bisa membuat karya sendiri tanpa bantuan mereka,” ungkapnya.
Iqbal memulai karier musiknya dengan belajar disco tanah, meskipun tidak mendapatkan dukungan dari orang tua angkatnya. Namun, semangatnya tak luntur. Musik menjadi pelariannya, terutama setelah mengalami patah hati dari perempuan yang lebih memilih orang lain. Kisah ini kemudian ia tuangkan dalam lagu “Cukup Jo Sayang”, yang liriknya menggambarkan rasa kecewa terhadap seseorang yang tampak peduli, tapi tak sesuai dengan ekspektasinya.
Kini, Iqbal semakin serius dalam menciptakan karya original dibandingkan sekadar meremix lagu. Dengan dukungan dari IDETIMUR, ia semakin termotivasi untuk berkembang dan terus berkarya.
“Sekarang saya akan lebih rajin membuat lagu original dari saya sendiri,” katanya penuh semangat.
Perjalanan Iqbal membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah alasan untuk berhenti bermimpi. Dengan tekad dan kerja keras, ia akan terus melangkah di dunia musik dan membuktikan bahwa mimpinya layak diperjuangkan.
Leave feedback about this