IDETIMUR – Jika diterjemahkan, eat ink memiliki arti sebagai makan tinta. Di kota Gorontalo sendiri terdapat seorang tattoo artist yang mendapat julukan sebagai eat ink.
Namun julukan tersebut tak hanya digunakan sebagai tatto artist saja. Melainkan juga digunakan sebagai nama panggung bagi pria yang bernama Aditya limonu ini.
Di kota asalnya, Eat’ink adalah seorang Dj yang sering memainkan musik-musik dengan genre EDM dan Hip hop. Eat’ink juga kerap berkolaborasi dengan musisi-musisi hip hop Gorontalo.
Meski mengawali karirnya sebagai adittional player, namun Eat’ink merasa jika belum lengkap rasanya menjadi musisi jika tak memiliki karya sendiri. Karena itu, single berjudul ‘Torang Samua Basudara’ pun menjadi pembuktiannya.
“Karena menurutku agak lucu kalau sebagai DJ selalu bawain lagu orang dan tidak punya sebuah karya paten,” ujar Eat’ink.
Kegemaran Eat’ink terhadap musik sendiri tumbuh sejak ia masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Padahal kedua orangtuanya tak memiliki bakat dan minat terhadap musik.
Berbekal Walkman, Eat’ink memutar lagu-lagu kesayangannya. Namun menjadi seorang DJ lah yang akhirnya lebih menarik perhatiannya.
“Saya bermusik sebagai DJ lebih ke genre EDM dan hip hop. Makanya saya terinspirasi sama DJ Snake dan Miles Medina dari style perfomnya dan warna musiknya,” beber Eat’ink.
Sejak tahun 2013, Eat’ink pun mulai fokus dengan profesinya sebagai seorang DJ. Hingga akhirnya di tahun 2018, ia mejadi adittional bagi Ecko Show.
“Yang memicu karena menurutku cuma dengan musik kita bisa tuangkan sesuatu yang bisa orang dengar dan paham dengan apa yang coba kita sampaikan,” tutur Eat’ink.
Nama Eat’ink pun dipilih lantaran selain musik, profesinya juga sebagai seorang tattoo artist. Namun perjalanan karirnya sebagai seorang DJ dilewatinya dengan tak mudah.
Seperti diketahui, profesi DJ cukup akrab dengan kehidupan malam. Dan itulah yang sempat membuat sang istri enggan memberi restu.
“Itu pas awal-awal nge DJ. Karena DJ identik dengan dunia malam. Tapi Alhamdulillah bisa menerima dan mengerti apa yang saya kerjakan,” ucap Eat’ink.
“Yang namanya proses pasti ada kesulitannya. Tapi Alhamdulillah dengan prinsip saya nothing imposible. Selama bisa dilakukan orang lain, kita juga pasti bisa. Dengan belajar dan tekad penuh,” sambungnya.
Dibalik semua pengorbanannya, kini Eat’ink mulai dapat tersenyum. Perlahan tapi pasti, namanya pun mulai dikenal banyak orang.
“Sukanya bisa kenal banyak orang, Bisa have fun dengan apa yang kita kerjain. Hobi yang terbayar bagi saya suatu pencapaian yang cukup. Dukanya banyak dari nge-jam tidak dibayar. Yang penting bisa main aja udah puas,” kata Eat’ink sambil tertawa.
Leave feedback about this