IDETIMUR – Apa yang dilakukan oleh Igna Ngilawane ini patut diacungi jempol, namun jangan pernah menirunya. Lho, mengapa tidak boleh ditiru? Igna Ngilawane ternyata memiliki prinsip, hobi jalan terus namun keinginan orangtua tetap harus dipenuhi.
Ya, Igna Ngilawane memang berhasil memenuhi hasratnya dalam bermusik. Igna Ngilawane juga berusaha memenuhi keinginan orangtuanya untuk menuntaskan pendidikannya.
Namun satu hal yang tak diketahui oleh orangtuanya hingga kini, Igna Ngilawane telah drop out dari kampusnya dan kini berpindah kampus demi menyenangkan hati orangtuanya.
Igna Ngilawane memang sempat berstatus sebagai mahasiswa di Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS). Di sana, Igna Ngilawane mengambil jurusan Teknik Pertambangan dan tinggal menyelesaikan program akhir saja.
Namun sayang, karena kesibukannya bermusik, Igna Ngilawane tak bisa fokus dengan pendidikannya. Hingga akhirnya, Igna Ngilawane pun gagal total dengan kuliahnya.
“Karena dulu bolak-balik Malang belajar hip hop. Akhirnya keseringan kesana, kuliahnya nggak fokus,” ungkap Igna Ngilawane.
Gagal kuliah, Igna Ngilawane sempat memulai usaha dengan membuka clothing. Tak hanya itu, Igna Ngilawane juga sempat membuka warung makan, menjadi koki, barista, hingga waiters.
Bahkan Igna Ngilawane sempat vakum bermusik selama tiga tahun. Namun untuk memenuhi keinginan orangtuanya, diam-diam Igna Ngilawane melanjutkan kuliahnya di tempat yang berbeda.
“Untuk kuliah yang kedua cuma bayar aja. Supaya orangtua senang. Saya kuliah di hukum, Universitas Kartini Surabaya. Padahal di tempat yang lama sudah selesai KKN, orangtua pikir udah mau selesai. Jadi yang sekarang cuma cari wisuda aja,” kata Igna Ngilawane sambil tertawa.
Hingga kini, orangtua Igna Ngilawane memang belum mengetahui jika putra mereka telah berpindah tempat kuliah. Yang mereka tahu Igna Ngilawane tengah menyelesaikan program akhirnya.
Urusan orangtua memang sudah mendapat solusinya. Kini Igna Ngilawane tinggal meneruskan hobi bermusik yang sempat ia tinggalkan selama tiga tahun. Kehadiran seorang teman di suatu hari tiba-tiba membangkitkan kembali semangat bermusiknya.
“Nggak tahu sih, Sempat berhenti mau ditinggalin mau cari pekerjaan, cari penghasilan. Tapi teman datang puter lagu. Duh ini harus balik lagi,” ucap Igna Ngilawane.
Pada akhirnya, hobi jalan terus, keinginan orangtua juga harus terpenuhi. Apalagi hobi bermusiknya mendapat dukungan penuh dari orangtuanya. Meski mereka tak tahu jika selama ini mereka telah dibohongi oleh anaknya.
“Dulu saya pernah diremehin salah satu rapper. Karena kami punya problem personal. Dia bilang, “Jangan dekat sama dia kalau dekat sama dia karirnya mati”. Dalam hati Saya bisa kok sukses. Saya akan sukses di musik,” ujar Igna Ngilawane.
Leave feedback about this