IDE TIMUR – Memiliki hobi dengan dukungan penuh orangtua tentu menyenangkan. Itulah yang terjadi kepada Juna Sisham selama ini. Kecintaannya terhadap musik memang mendapat dukungan penuh dari kedua orangtuanya.
Wajar saja, keluarga besar Juna sebagian besar adalah seniman. Kedua orangtuanya adalah penyanyi. Sepupu-sepupunya pun bahkan banyak memilih berkarir sebagai seniman.
Sejak kecil, Juna telah terbiasa bermusik. Berbagai karya pun dibuatnya. Rupanya hal tersebut tak lepas dari perhatian sang Bunda. Sang Bunda merasa jika lagu-lagu Juna tak lengkap jika tak ada music videonya.
Dan itulah moment disaat Juna mendapatkan hadiah dari sang Bunda yang tak pernah ia lupakan seumur hidupnya. Sebuah kamera yang selain berguna untuk membuat music video juga memberi Juna sebuah hobi baru.
“Awalnya mama saya belikan kamera agar lagu-lagu saya semua ada music videonya. Dan disitulah saya mulai belajar sendiri,” jelas Juna.
Melalui tutorial dari YouTube, Juna pun mulai mempelajari semuanya. Juna juga menonton video-video milik penyanyi-penyanyi lainnya.
Semua ia pejalari secara otodidak. Mulai dari segi teknis hingga angle-anglenya.
“Saya lihat di YouTube juga angle-angle yang bagus dan bagaimana cara shoot video yang benar. Supaya video itu bisa sempurna hasilnya,” ujar Juna.
Perlahan tapi pasti, Juna mulai memahami bagaimana membuat video yang baik. Dan semua itu ia terapkan dalam lagu-lagunya.
Namun di tahun 2019, Juna mulai melirik bidang lain di luar musik. Bersama kakak sepupunya, Juna mulai memberanikan diri untuk membuat video-video pernikahan.
“Awal saya kerja di Merauke saya digaji dengan kakak sepupu saya 100 ribu rupiah untuk syuting pernikahan,” kenang Juna.
Saat itu Juna mulai menikmati profesi barunya tersebut. Pengalaman pun membuat dirinya semakin mahir dalam membuat video.
Hingga suatu saat, seorang kerabat dari Jakarta memanggilnya. Ia menawarkan Juna sebuah pekerjaan. Juna diminta mengerjakan musik untuk keperluan webseries.
Jelas hal tersebut menjadi sebuah tawaran yang cukup langka. Tanpa berfikir panjang, Juna pun langsung menyanggupinya.
“Kakak sepupu saya yang di Jakarta panggil saya untuk kerjakan lagu webseries sampai dengan syuting untuk kebutuhan televisi luar negeri. Sekalian edit bumpernya,” ungkap Juna.
Keputusan Juna tersebut memang cukup tepat. Dari project tersebut, Juna mendapat bayaran sebesar 20 juta rupiah. Mendapat bayaran sebesar itu, Juna pun semakin bersemangat untuk mencari project-project lainnya.
Hasilnya, berbagai project yang berbeda pun mulai ia tekuni. Dan hal tersebut memberikan pengalaman baru kepadanya.
“Sebenarnya saya bukan cuma freelance, tapi saya juga editing seperti bumper untuk iklan televisi dan design logo untuk brand. Tapi pengalaman yang saya dapatkan dari freelance video adalah saya bisa syuting sambil jalan-jalan di luar daerah seperti misalnya dari Jawa barat start dari Bogor jalan darat pakai mobil sampai ke Lombok untuk syuting kuliner, staycation, wisata, adat budaya, dan lain sebagainya,” ungkap Juna.
“Kalau bicarakan pengalaman sudah banyak sekali dan tidak bisa saya ceritakan satu persatu. Kalau mau lihat hasilnya ada di OTT semisalnya webseries keluarga di aplikasi Trueid dan wisata, kuliner, staycation dan adat budaya di televisi Astro Malaysia,” sambungnya.
Leave feedback about this