Pesan Halim Rasyid : Punya Tampang Pas Pasan, Ga Usah Minder
“Kan lelaki nggak selamanya punya uang. Ketika punya uang banyak gadis yang merapat. Karena mereka mencintai hanya dompetnya saja,” jelas Halim Rasyid.
“Kan lelaki nggak selamanya punya uang. Ketika punya uang banyak gadis yang merapat. Karena mereka mencintai hanya dompetnya saja,” jelas Halim Rasyid.
“Jadi akhirnya saya pelajari. Saya minta ke teman untuk membuatkan aransemen musiknya. Setelah saya nyayikan kayaknya bagus. Akhirnya dikenal lah lagu itu,” beber Halim Rasyid.
“Cara mereka menyanyikan dengan saya beda jauh. Punya mereka memang ciri khas mereka. Kalau saya larinya ke Melayu. Jatuhnya ke dendang Melayu. Akhirnya bisa diterima oleh masyarakat disana. Aslinya itu kayak pop keroncong,” beber Halim Rasyid.
“Pokoknya kita harus mengangkat budaya. Saya nggak melihat budaya mana aja. Yang penting bisa maju dan itu pasti satu tantangan. Karena di ranah nasional sudah diterima oleh masyarakat. Ketika mendengar, pasti orang senang. Kalau itu enak di telinga,” sambungnya.