Chicco Lesomar : Enakan Rame-Rame
“Waktu itu saya sudah mulai suka musik yang agak teriak-teriak. Pokoknya yang agak kasar,” kenang Chicco Lesomar.
“Waktu itu saya sudah mulai suka musik yang agak teriak-teriak. Pokoknya yang agak kasar,” kenang Chicco Lesomar.
“Saya itu memang suka nyanyi. Tapi saya merasa suara saya nggak bagus. Musik rap ternyata bisa menyatukan kita yang suaranya nggak bagus,” kata Mambri sambil tertawa.
“Mungkin karena aku nggak punya bakat musik, jadi tetap dihina. Katanya hasilnya jelek lah. Tapi kan aku pengen keren. Jadi tetap semangat,” ungkap Falens.
“Konsep awal maunya seperti itu. Awalnya karena memang sering terjadi di kehidupan saya. Ya sudah saya angkat. Dan banyak hal di dunia hiburan, hal berbau kritik paling banyak disorot,” ujar Amal Hasanuddin.
“Karena menurutku agak lucu kalau sebagai DJ selalu bawain lagu orang dan tidak punya sebuah karya paten,” ujar Eat’ink.
“Awalnya aku ngamen. Tiba-tiba ditawarin, “mau rilis nggak single terbaru? udah pernah punya belum? Aku bilang belum. Akhirnya dikasih. Aku senang aja karena aku senang nyanyi,” ungkap Jun Kiki.
“Saya suka dengar semua genre. Tapi Kalau pemilihan sih saya lebih ke pop jazz gitu. Ya mungkin karena saya suka dengar lagu-lagu Glenn Fredly,” beber Nino.
“Kalau untuk style, kostumnya lebih ke jadul. Dari aransemen lagu memang lebih ke era gitu. Sound-soundnya juga. Ciri khas rambut panjang. Ciri khas band tahun segitu. Memang dibikin kayak gitu. Wajib lah. Kalau rambut pendek semua kan nggak kena,” kata Valz sambil tertawa.
“Mereka lah yang membuat saya terus semangat belajar membuat musik. Karena ditemani dua orang teman saya,kita bertiga sama-sama belajar membuat musik. Jadi kalau ada salah satu yang down, ada dua lagi yang saling menyemangati. Kalau bukan mereka berdua, saya tidak berada di posisi sekarang,” beber Datsir.
“Sebenarnya tr ini udah di planning waktu album pertama keluar. Tapi karena ada kendala, dia ada acara gereja dan ikut lomba, jadi baru kali ini,” terang Yehuda.