“Waktu itu memang nggak ada rencana. Kita duduk-duduk, ya udah kita bikin lagu yuk. Karena adanya kita, ya kolabsnya sama kita. Kalau ada
“Dan saya jadi ketagihan cari teman untuk cerita unik. Mungkin next akan ada lagu yang unik lagi,” sambungnya.
“Hip hop di Kendari memang masih jarang. Uniknya kta mengangkat tema daerah. Seperti makanan khas daerah. Jadi kita lebih ke lokal-lokal gitu,” jelas
“Awal saya mencoba untuk membuat lagu itu dari ponsel dan rekaman pake ponsel dan headsetnya juga. Saya pakai aplikasi android yaitu n-Track dan
“Pas lagi lockdown saya di depan laptop terus. Dan teman-teman saya sudah bertahun-tahun bikin musik hanya gitu-gitu aja. Pas lihat perkembangan saya, mereka
"Sampai di rumah ditanya kenapa pulang? Saya jawab nggak mau mondok lagi, saya mau kuliah biar bisa tinggal diluar.nggak di dalem pesantren. Intinya
“Kita singkat nama kita. Tapi teman-teman manggilnya masih Mommy. Ini sebagai bentuk penghargaan kepada ibu-ibu kita, Bisa dibilang kalau ibu yang mendominasi band
“Lagu ini saya buat karena banyak repper-rapper Kei yang lebih suka meniru beat, flow dan penampilan lagu barat. Makanya liriknya ada bahasa daerah,
“Ya, ratusan ribu lah. Syukur lah yang penting bisa dapat penghasilan. Yang penting dihargai,” kata Amar sambil tertawa.
“Jadi lagunya itu bikin brandding aja. Aku minta ke anak-anak nulis lirik yang mana komunitas kita masih ada sampai sekarang. Soal eksistensi G-Town