Berbekal Barang Rongsok, Juan Reza Ciptakan Puluhan Lagu
“Saya nekat aja beli. Padahal nggak tahu itu hidup atau nggak. Dia nawarinnya 30 ribu. Saya tawar 25 ribu,” kata Juan Reza sambil tertawa.
“Saya nekat aja beli. Padahal nggak tahu itu hidup atau nggak. Dia nawarinnya 30 ribu. Saya tawar 25 ribu,” kata Juan Reza sambil tertawa.
“Lagu ‘Paka Paka Bulu’ ini adalah wujud dukungan musikal kami untuk memeriahkan event bulutangkis di Gorontalo. Semoga melalui lagu ini, kami dapat membangkitkan semangat para pecinta bulutangkis dan menyatukan mereka dalam kegembiraan,” ujar Eza Musa.
“Lagu ini tentang makanan ringan. Ceritanya lagi duduk-duduk sama teman-teman tapi tidak ada cemilannya,” jelas Maickel Mahuze.
“Lagu itu tentang anak rantau. Dia itu natalannya di Jawa. Lampu natal itu menyala, oh ternyata sudah Natal. Natalan sendiri tidak sama-sama orangtua di kampung,” ujar Juan Reza.
“Cerita menariknya pada saat proses pembuatan lirik. Saya harus selalu bertanya kepada teman saya tentang kisah dia. Dan bagi saya itu sangat seru. Saya juga sempat terbawa suasana dengan cerita teman saya,” kata Jovi sambil tertawa.
“Jadi ini gimick aja sih bang, random. Karena pacar barunya dibawah kualitas, nggak selefel lah,” kata Idal sambil tertawa.
“Lagu itu untuk ulangtahun putri saya. Saya menceritakan perjuangan di rantau, rasa rindu harus LDR. Saya pikir daripada saya belikan dia kado, mending budgetnya saya kumpulin buat lagu. Bisa sampai besar dia masih ingat,” ujar Kevin.
“Mau branding diri sendiri. Enakan sendiri sih. Lebih bebas mau branding diri sendiri,” ujar Aldo Geba
“Jadi kita itu bertaruh nyawa untuk berkarya. Untungnya teman ambil batu dan melawan. Akhirnya anjing-anjing itu pergi. Mau rekaman malah dikejar anjing,“ kenang Bung Mark.
“Ini berangkat dari ide gila aja. Dari awal sudah tahu arahnya mau kemana. Jadi lebih luas aja,” ujar Bossvhino.