Hendri Endico : Galau Bikin Berkah
“Ternyata galau bikin berkah. Aku mau nunjukin sama orang-orang di tempatku. Apapun yang kita kerjakan bisa berhasil. Kalau mungkin aku nggak galau nggak kayak gini,” sambungnya.
“Ternyata galau bikin berkah. Aku mau nunjukin sama orang-orang di tempatku. Apapun yang kita kerjakan bisa berhasil. Kalau mungkin aku nggak galau nggak kayak gini,” sambungnya.
“Memang gara-gara rupiah orang bisa ngapain aja. Itu pendapat aja sih. Ini isitilahnya bukan pamer, tapi menceritakan yang orang rasakan mengenai rupiah. Itulah yang terjadi, semua untuk uang,” ungkap Van Axxel.
“Saya rasa untuk sekarang musik timur banyak digandrungi. Bahkan munculnya kak Toton Caribo, kak Justy bikin musik timur dinikmati. Semua orang itu melihat kesana. Jadi bagaimana cara agar tetap popular sebaga musisi timur, kita tetap bernyanyi dan menjaga kualitas dan ciri khas masing-masing. Sehingga orang akan tetap ingat kita. Dengan bahasa, dialek dari timur sudah menunjukan upaya kita biar musik timur bisa terangkat dan populer,” ucap Dian.
“Waktu itu saya sudah mulai suka musik yang agak teriak-teriak. Pokoknya yang agak kasar,” kenang Chicco Lesomar.
“Kemarin-kemarin kita mainnya genre-genre yang mencuri pasar. Saya bilang, Sakamena nggak boleh terus-terusan gini. Ngikutin pasar tapi kita kasih juga yang hip hop. Jadi kita kasih selang-seling lah,” kata Gefan.
Mario G Klau memang sukses membuat semua orang bertanya-tanya. Padahal di Instagram pribadinya, Mario hanya menuliskan kalimat “Untuk apa bertahan bila perdebatan selalu kamu yang benar”.
“Saya itu memang suka nyanyi. Tapi saya merasa suara saya nggak bagus. Musik rap ternyata bisa menyatukan kita yang suaranya nggak bagus,” kata Mambri sambil tertawa.
“Mungkin karena aku nggak punya bakat musik, jadi tetap dihina. Katanya hasilnya jelek lah. Tapi kan aku pengen keren. Jadi tetap semangat,” ungkap Falens.
“Konsep awal maunya seperti itu. Awalnya karena memang sering terjadi di kehidupan saya. Ya sudah saya angkat. Dan banyak hal di dunia hiburan, hal berbau kritik paling banyak disorot,” ujar Amal Hasanuddin.
“Pembaruan ada di beberapa hal. Kalau biasanya promotor bawa artis besar supaya acaranya ramai, di MOVE IT FEST kebalik. Kita pakai lokal hero. Contoh di Manado, lokal heronya kita taruh di puncaknya,” jelas Evan.