“Mengalah adalah salah satu hal terberat, tapi dia nggak kalah lho. Pada saat ia melakukan itu artinya dia menang. Dia melihat orang yang ia cinta bahagia dengan orang lain walaupun harus tersakiti,” sambungnya.
“Kami senang bisa menyaturkan hobi kami. Kebetulan punya hobi sama di musik. Kemudian yang awalnya sebatas tongkrongan kecil sampai diundang ke kampus-kampus lain. Jadi kami rasa kita bisa memperbanyak teman. Memperluas tali silaturahmi juga,” beber Gerry.
“Akhirnya ada request dari keluarga dari kampung. Mereka ingin laguku itu ada yang mengenai sejarah, tempat atau peninggalan lama,” jelas Wenro.
“Tujuan utama MOVE IT ACADEMY supaya torang bisa sama-sama saling menjaga aset, jangan sampai karya yang sudah torang buat dengan jerih payah itu bisa dengan mudah dicuri orang. Kita hargai karya kita dengan mengamankan aset kita dan mendaftarkan karya dengan hak cipta,” jelas Ecko Show.
“Sudah dari 2021 akhir. Sudah lama banget aku keep. Saya nggak punya keberanian untuk posting. Itu jugaaku nggak tau tujuannku apa,” kata Bryce sambil tertawa.
“Kita dihina, dicaci, diketawain, direndahkan. Katanya kita nggak jelas bahkan kita juga dikucilkan,” jelas Hasta Hanzo.
“Saya hampir ditolak orang sekampung. Katanya nggak bagus. Bikin malu kampung saja,” kata Amal sambil tertawa.
“Setiap hari saya cari kakak-kakak yang baru pulang kuliah. Saya ajak pergi bikin lagu. Pulang bisa sampai malam. Jam 1 atau jam 2 malam baru sampai rumah,” kenang Ipang.
“Di lagunya mengatakan jika semua ada waktunya, fokus dulu tuntut ilmu. Boleh suka-sukaan, jadi bestie aja tapi jangan jadi pacar,” ujar Yehuda.
“Lagu ini mengenai musisi desa (Gorontalo). Saya ingin membuktikan bahwa musisi desa juga bisa. Untuk yang di ibu kota dapat salam dari saya. Gorontalo pasti bisa,” kata Riyan penuh semangat.