DJ Desa : Mau Ijin, Eh Udah Dihubungin Duluan
“Penciptanya sudah tahu saya sejak lama. Dia bilang justru teripirasi dari lagu DJ Desa. Jadi lagu ini dibuat gara-gara DJ Desa,” ungkap Febri Hands.
“Penciptanya sudah tahu saya sejak lama. Dia bilang justru teripirasi dari lagu DJ Desa. Jadi lagu ini dibuat gara-gara DJ Desa,” ungkap Febri Hands.
“Sebenarnya idenya dari anak-anak timur. Khusunya para perempuan. Orangtua sekarang kan suka yang manis-manis, pekerja keras. Jadi lagu ini mengangkat wibawa perempuan timur,” ujar Juan Reza.
“Mengalah adalah salah satu hal terberat, tapi dia nggak kalah lho. Pada saat ia melakukan itu artinya dia menang. Dia melihat orang yang ia cinta bahagia dengan orang lain walaupun harus tersakiti,” sambungnya.
“Akhirnya ada request dari keluarga dari kampung. Mereka ingin laguku itu ada yang mengenai sejarah, tempat atau peninggalan lama,” jelas Wenro.
“Sudah dari 2021 akhir. Sudah lama banget aku keep. Saya nggak punya keberanian untuk posting. Itu jugaaku nggak tau tujuannku apa,” kata Bryce sambil tertawa.
“Di lagunya mengatakan jika semua ada waktunya, fokus dulu tuntut ilmu. Boleh suka-sukaan, jadi bestie aja tapi jangan jadi pacar,” ujar Yehuda.
“Lagu ini mengenai musisi desa (Gorontalo). Saya ingin membuktikan bahwa musisi desa juga bisa. Untuk yang di ibu kota dapat salam dari saya. Gorontalo pasti bisa,” kata Riyan penuh semangat.
IDE TIMUR – AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan merupakan teknologi canggih yang memungkinkan sebuah program bekerja menyerupai manusia. Teknologi ini kini makin ramai dikalangan para kreator. Pasalnya, AI jelas dapat membantu membuat konten yang berkualitas. Dan dengan bantuan AI, siapapun bisa menciptakan konten visual yang menarik. Lantas, bagaimana jika AI diterapkan untuk pembuatan music […]
“Karena kebanyakan teman-teman saya kalau ada masalah hidup larinya ke saya. Tapi hanya berdua atau bertiga, sambil nangis curhat-curhatnya,” kata Ryan Junior sambil tertawa.
“Jadi Here We Go Again itu pure nunjukin struggle kita di kota Sorong. Jadi dari jalanan sampai di clubing kita babat. Pure bragging di lagu Here We Go Again,” ujar Gerrend Ferdinandus, salah satu personil dari Sakamena.