Padukan Hobi Dan Karya, D’Facto Rap Muncul Dengan Sesuatu Yang Berbeda
“Saya hampir ditolak orang sekampung. Katanya nggak bagus. Bikin malu kampung saja,” kata Amal sambil tertawa.
“Saya hampir ditolak orang sekampung. Katanya nggak bagus. Bikin malu kampung saja,” kata Amal sambil tertawa.
“Setiap hari saya cari kakak-kakak yang baru pulang kuliah. Saya ajak pergi bikin lagu. Pulang bisa sampai malam. Jam 1 atau jam 2 malam baru sampai rumah,” kenang Ipang.
“Di lagunya mengatakan jika semua ada waktunya, fokus dulu tuntut ilmu. Boleh suka-sukaan, jadi bestie aja tapi jangan jadi pacar,” ujar Yehuda.
“Lagu ini mengenai musisi desa (Gorontalo). Saya ingin membuktikan bahwa musisi desa juga bisa. Untuk yang di ibu kota dapat salam dari saya. Gorontalo pasti bisa,” kata Riyan penuh semangat.
IDE TIMUR – AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan merupakan teknologi canggih yang memungkinkan sebuah program bekerja menyerupai manusia. Teknologi ini kini makin ramai dikalangan para kreator. Pasalnya, AI jelas dapat membantu membuat konten yang berkualitas. Dan dengan bantuan AI, siapapun bisa menciptakan konten visual yang menarik. Lantas, bagaimana jika AI diterapkan untuk pembuatan music […]
“Karena kebanyakan teman-teman saya kalau ada masalah hidup larinya ke saya. Tapi hanya berdua atau bertiga, sambil nangis curhat-curhatnya,” kata Ryan Junior sambil tertawa.
“Efektif sih bermain kayak gitu dan buat ngurangi stress. Paling enak karena ini hobi. Jadi ada lagi idenya. Memang refresh lagi, tutur Joe Tamaela.
“Awalnya mama saya belikan kamera agar lagu-lagu saya semua ada music videonya. Dan disitulah saya mulai belajar sendiri,” jelas Juna.
“Jadi Here We Go Again itu pure nunjukin struggle kita di kota Sorong. Jadi dari jalanan sampai di clubing kita babat. Pure bragging di lagu Here We Go Again,” ujar Gerrend Ferdinandus, salah satu personil dari Sakamena.
“Itu macam memaksa saya untuk membuat lagu. Jadi inspirasi saya. Terus saya coba-coba akhirnya jadi. Waktu itu belum terlalu bisa sih,” ucap Valdo.