Aldo Geba : Coba Branding Sendiri
“Mau branding diri sendiri. Enakan sendiri sih. Lebih bebas mau branding diri sendiri,” ujar Aldo Geba
“Mau branding diri sendiri. Enakan sendiri sih. Lebih bebas mau branding diri sendiri,” ujar Aldo Geba
“Jadi kita itu bertaruh nyawa untuk berkarya. Untungnya teman ambil batu dan melawan. Akhirnya anjing-anjing itu pergi. Mau rekaman malah dikejar anjing,“ kenang Bung Mark.
“Ini berangkat dari ide gila aja. Dari awal sudah tahu arahnya mau kemana. Jadi lebih luas aja,” ujar Bossvhino.
“Waktu itu Silet Open Up yang pertama kali perkenalkan lagu timur. Saya sampai diundang ke Papua untuk nyanyi,” ungkap Kaka Andii.
“Pokoknya ngunyah bubble gum itu wajib sih bagi saya. Kayak buat pemanasan lidah biar ngerapnya di panggung nggak ribet,” kata Kaf G sambil tertawa.
“Jujur, berpengaruh banget. Apalagi jika menyangkut job. Sekarang saya dihubungi manajer, dibilang “Silet, besok manggung di sini ya, lusa manggung di sini ya,” saya cuma bisa diam. Nggak bisa jawab. Biasanya dapet job sekali aja udah girang banget,” kata Silet Open Up sambil tertawa.
“Sebenarnya aku gabungan modern pop. Konsepnya basenya EDM. Tapi EDM modern, harus manis, nge pop. Ketemunya sama Citra masuk ke instrumen kita. Jadi itu dapet benang merahnya,” ujar Dr Joe.
“Dalam waktu tiga hari jual motor buat beli tiket ke Jakarta. Aku pikir memang butuhpengorbanan bayar mahal. Buat menggapai sesuatu,” ungkap Phaet Selanno.
“Si pemilik merekrut dengan beberapa tim yang dia punya kualitas. Keluhan dari anak-anak rap disini juga. Harus konsisten. Ketika sudah di dalam kayak diberi peluang kerja dengan bakat yang kita miliki,” ungkap Nong Jellow.
“Papa sempat bilang, ‘Ini yakin? kakak bakalan kehilangan penghasilan. Kalau jadi penyanyi belum tentu booming, lagunya juga belum tentu viral. Pada saat itu aku punya pekerjaan yang bisa cover kehidupanku. Tapi oke, aku bakal mulai dari nol lagi,” ungkap Katrin.